PERCEPAT EKSPANSI KE LUAR NEGERI, GREENLAND HOTEL AND TOURISM GROUP (GHTG) LUNCURKAN APAC OVERSEAS OPERATION CENTRE DI SINGAPURA
● Ekspansi bisnis hotel dan pariwisata Greenland Group akan fokus pada pengembangan portofolio manajemen hotel di kawasan Asia Pasifik, dengan membidik Indonesia, Thailand dan Vietnam sebagai negara-negara dengan pertumbuhan pasar tertinggi.
● Greenland Group mengandalkan tiga brand unggulannya, yaitu PRIMUS, QUBE, dan Q-Box untuk melakukan ekspansi ke wilayah Asia Pasifik
● Pusat Operasional Asia Pasifik di Singapura akan mengawasi Portfolio internasional Greenland Group yang telah mencakup lebih dari 50 properti di 60 kota yang tersebar di seluruh dunia
JAKARTA, 13 OKTOBER 2021 – Greenland Hotel and Tourism Group (GHTG) mengumumkan peluncuran Overseas Operations Centre untuk mempercepat pertumbuhannya di luar negeri. Fasilitas yang terletak di Singapura ini akan menjadi penghubung untuk peluang bisnis dan ekspansi internasional GHTG di kawasan Asia Pasifik (APAC). Melalui hub ini, GHTG menawarkan layanan konsultasi dan manajemen hotel kelas dunia kepada entitas real estat di segmen perhotelan.
Dengan fokus awal pada Indonesia, Thailand dan Vietnam sebagai pasar dengan pertumbuhan tertinggi, GHTG akan terus mengembangkan jejak bisnisnya di Kawasan Asia Pasifik dengan ambisi untuk melakukan ekspansi ke 15 kota pada tahun 2024.
Sejak 7 Oktober 2021 lalu, veteran industri William Lau ditunjuk untuk memimpin ekspansi GHTG di kawasan Asia Pasifik. Lau akan mengawasi manajemen strategis dan kegiatan operasional APAC Overseas Operations Centre, perluasan brand unggulan Grup, serta membina kemitraan dan kerjasama dengan pemilik dan pengembang real estat di wilayah tersebut.
“Seiring pesatnya perubahan yang terjadi di kawasan ini untuk memenuhi pemulihan di sektor perhotelan, para pemilik aset dan investor mencari perusahaan manajemen hotel dengan keahlian dan pengetahuan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan tamu yang baru dan terus berkembang. Dengan pijakan yang kuat di bidang pariwisata dan perhotelan, kami yakin dapat memberikan wawasan dan keahlian relevan yang sangat diperlukan untuk membantu pemilik dan investor. Perspektif owner-centric kami terhadap manajemen hotel yang unik, tim internasional yang beragam, dan brand terkenal yang unggul memungkinkan kami untuk mengambil peran dalam pertumbuhan industri perhotelan di kawasan ini,” ungkap General Manager GHTG Overseas Operation Centre, William Lau.
Lebih lanjut, GHTG melihat bahwa meskipun terjadi perlambatan ekonomi akibat pandemi, Indonesia terus menunjukkan pemulihan dalam banyak aspek; tingkat vaksinasi semakin meningkat, jumlah kasus telah menurun, diikuti dengan pembatasan kegiatan sosial yang telah berkurang. Kondisi ini dapat meningkatkan frekuensi perjalanan wisata maupun bisnis dan menciptakan permintaan hotel baru di seluruh negeri. Laporan Top Hotel Construction memprediksi akan ada 119 hotel baru dengan 21.824 kamar di Indonesia antara tahun 2021 dan 2024 yang membuat Indonesia sebagai salah satu pemimpin industri perhotelan di Asia Tenggara.
Pemerintah Indonesia juga terus menyoroti pentingnya industri perhotelan dan pariwisata di negara ini melalui pelaksanaan program stimulus yang meliputi; subsidi suku bunga, restrukturisasi kredit dan pinjaman mikro untuk bisnis pariwisata untuk mendorong pemulihan. Stimulus tersebut berupa hibah pariwisata sebagai bagian dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), dengan 70 persen anggaran tahun lalu disalurkan ke sektor hotel dan restoran.
Dengan kebijakan dan strategi yang tepat, GHTG sangat optimis bahwa tahun 2022 merupakan tahun kebangkitan industri perhotelan Indonesia.
"Pandemi telah mengubah fungsi hotel bukan lagi hanya sebagai tempat menginap, tetapi juga sebagai tempat yang nyaman untuk bepergian dan bekerja. Hotel dapat menawarkan paket self-quarantine, staycation, dan WFH (work from hotel) sebagai potensi bisnis baru," kata Lau. “Sekarang saatnya untuk menunjukkan komitmen kami terhadap industri perhotelan dan mendukung program pemerintah Indonesia,” ujar William.
Saat ini, GHTG mengoperasikan lebih dari 50 properti di 60 kota, sebagai bukti atas jejak internasionalnya yang terus berkembang. Rangkaian brand yang dimiliki Greenland Group di antaranya termasuk PRIMUS, brand unggulan di sektor hotel mewah yang biasanya terletak di landmark atau gedung pencakar langit, QUBE, hotel bisnis untuk kelas atas dan Q-Box, sebuah oasis yang berpusat pada gaya hidup untuk pelancong perkotaan (lihat untuk lampiran A untuk ikhtisar dari tiga brand unggulan). Properti ikonik dari portofolio luar negeri Greenland Group meliputi Primus Hotel Kaloum, Guinea, QUBE Hotel Chiba, Q-Box Bangkok Blossom dan PRIMUS Hotel Sydney.
Setelah berhasil mengembangkan dan mengoperasikan bermacam aset hotel dalam kompleks terpadu yang mencakup taman rekreasi, kantor, tempat tinggal, pusat pameran & konvensi di berbagai kota di seluruh Cina sebagai bagian dari portofolionya, tim GHTG juga mengkhususkan diri dalam memberikan konsultasi terkait pengembangan konsep destinasi “Hotel+”.
“GHTG beroperasi dengan model pengembangan “one core, two wings”, di mana bisnis hotel inti kami semakin meningkat melalui dukungan sayap pariwisata dan pameran inhouse kami. Hal ini semakin dilengkapi dengan keahlian “Hotel+” kami dalam menciptakan destinasi mikro, penawaran unik, dan rekam jejak keberhasilan kami dalam merevitalisasi properti bernilai rendah,” tambah William.
GHTG baru-baru ini meraih peringkat ke-57 dalam daftar HOTELS 225 dari jaringan hotel terbaik di seluruh dunia.
Tentang Greenland Hotel & Tourism Group
GHTG adalah anak perusahaan milik Greenland Holdings, yang telah diakui sebagai perusahaan global Fortune 500 selama 10 tahun berturut-turut (saat ini berada di peringkat ke-142). GHTG adalah perusahaan komprehensif yang berkomitmen pada operasi terpadu bisnis pariwisata dan perhotelan, yang mencakup Meetings, Conventions and Exhibitions (MICE). GHTG beroperasi pada model pengembangan “one core, two wings” dengan bisnis hotel sebagai segmen inti dan pariwisata serta pameran sebagai kedua sayapnya. Secara keseluruhan, GHTG berada pada posisi yang kuat sebagai perusahaan hotel dan pariwisata yang kompetitif secara global.